Diary untuk anak lelaki saya. kisah nyata tentang seorang anak dari perpaduan orang tua yang bernama Sapuan dan ibu Adim dwi putranti. Papa mencintaimu nak..terkadang sulit terucap tetapi papa sungguh merasakannya.
24 Juni 2008
william pangeran kecilku
Kalijati, Juni 2007
Anak saya yang kedua lahir tgl 11 April 2002 di Kudus. Saya sempat menunggui kelahiran anak kedua ini. Dokter yang menangani kelahirannya adalah Dr.Sahono, Spog. Beliau sudah berumur diatas 50 thn an dan teman dekat ayah mertua saya. Sekurang-kurangnya hal itulah yang membuat saya tenang, karena istri ditangani dokter yang sudah dikenal baik.
Ketika sedang heboh menentukan nama yang cocok untuk calon bayi, saat itu saya sedang berdinas di Pontianak. Saya pinjam buku dari kawan-kawan yang di sana. Saya memilih nama Hilmy, istri William (dari ibu angkat di aussy) dan bapak mertua memilih susatyo. Jadilah nama yang campur aduk William hilmy Susatyo.Semoga namanya bisa membuatnya menjadi anak yang sholeh.
Kini willy sudah wisuda TK dan akan masuk SD di Subang. Subang adalah kota kecil di Jabar tempat saya bertugas saat ini. Saya sudah berpisah dengan istri hampir 5 tahuin, dan jika di berkahi kami akan berkumpul di Subang pada sebuah rumah dinas, komplek jatayu.
12 Juni 2008
Rumah sakit
Willy harus dirawat di rumah sakit Mardi Rahayu Kudus, karena diare berat diikuti muntah2. Ya..namanya sakit siapa yang tahu. Istri sudah sangat ketat menjaga makanan dan gaya hidup bersih, tetapi siapa sangka akhirnya harus mondok juga.
Pengalaman ini akan kuingat terus..saya pernah di rawat sama Dr. yosef, SPA. ttd willy
Fotonya ngeri..seperti habis kecelakaan, padahal aslinya karena susah menusuk jarum infus, jadi harus ditahan dengan spalk supaya jarumnya tidak lari kesana kemari.
08 Juni 2008
Nuntun sepeda
Kudus, juni 2007
Komentar willy:" Duh pengin naik sepeda tapi sadelnya ketinggian. Mbak Lilis sih sudah pinter banget naik sepeda..saya tidak mau kalah.Saya harus bisa naik sepeda juga!!!"
Kata Papa : "Sabar Will, kamu belajar nuntun sepeda dulu!!!. Kalau sudah bisa nuntun sepeda dengan baik nanti papa ajarin cara menaikinya!!" Benar saja..besoknya dia nuntun sepeda muterin komplek setiap sore. "Akan saya buktikan bahwa saya kuat nuntun sepeda yang besar ini!!" kata willy dalam hati.
Sekarang saya lagi jalan-jalan menuntun sepeda keliling komplek Jati Indah.
Seandainya sudah bisa bersepeda pasti akan enak banget, kayak mBak lilis.
Kata papa sih naik sepeda tidak sulit asal BERANI..Berani..Berani. Itu kata kuncinya.
(Aduh papa tolong doong..kan malu nuntun sepeda kayak gini..gimana kalau dikira maling!!!! sepeda).
Komentar papa: Sungguh ajaib, sekali diajari willy langsung di lepas dan dia bener-bener bisa naik sepeda. Kini dia sudah bisa keliling komplek dengan naik sepeda sendirian. Tapi kadang-kadang kalau bengong nggak bisa ngerem dia teriak " {Papa..papa tolong lindungi aku!!!!)" Lho..
Langganan:
Postingan (Atom)